Setengah Perjalanan Mengikuti Duta Gemari Baca Batch 5
Jumat
15 Maret, saya mendapat pesan singkat dari Ambu Nita Nurhayati yang
menginformasikan bahwa Dompet Dhuafa sedang membuka pendaftaran Duta Gemari
Baca Batch 5.
"Coba
daftar teh" pesan dari Ambu.
"Insya
Alloh Bi nanti malam Vita cek".
Setelah pesan itu saya balas, tanpa
berfikir panjang saya mulai membuka link yang ada dalam pesan itu dan melihat
sekaligus mencatat apa saja yang harus saya siapkan untuk mendaftar menjadi
Duta Gemari Baca Batch 5. Persyaratannya ada foto diri, surat izin orang tua,
surat rekomendasi dari komunitas literasi dan membuat essay tentang Motivasi
Mengikuti Duta Gemari Baca Batch 5.
Saya putuskan untuk daftar keesokan
harinya. Sebelum mendaftar, saya membuat essay tentang motivasi saya mengikuti
Duta Gemari Baca Batch 5 . Saya menuliskan beberapa kata yang harus diungkapkan
secara tersurat dan isi ungkapannya kira-kira hanya 2 paragraf. Isinya seperti
ini.
“Membaca merupakan perintah pertama yang
Tuhan sampaikan dalam ayat suci Al-Qur’an surah Al-Alaq ayat pertama yang berbunyi
Iqro artinya bacalah. Memaknai perintah itu, kegiatan membaca merupakan
pekerjaan wajib dan utama yang harus dilakukan umat manusia.” Untuk paragraf
pertama.
Sedangkan,
paragraf kedua isinya “Menjadi Duta Gemari Baca merupakan impian setiap orang
yang ingin menularkan kegiatan positif yaitu membaca. Membaca merupakan
kegiatan yang dapat membantu seseorang menambah informasi dan memperbanyak
wawasan. Karena buku tidak cukup dinikmati sendiri, namun harus ditularkan
virus ini lewat motivator yang bisa mendayagunakan waktu luang orang-orang
untuk membaca. Motivasi saya mengikuti Duta Gemari Baca Batch 5 untuk
memotivasi diri sendiri dan menularkan virus membaca pada generasi muda.”
Saya
mencoba percaya diri bahwa akan lolos ke tahap selanjutnya. Kepercayaan diri
ini ditandai dengan obrolan ringan dengan kedua orang tua saya yang mulai
memikirkan bagaimana saya pergi ke Bogor. Lantaran saya belum pernah menjumpai
kota hujan itu. Bahkan, saya belum pernah bepergian jauh sendirian.
Setelah
beberapa hari menunggu pengumuman. Saya mulai pesimis. Kemudian saya mendapat Whatsapp
"Jadi
daftar Duta Gemari Baca?" Pesan dari Abah Arya
"Jadi, tapi
belum ada pemberitahuan"
Membicarakan
Abah Arya. Beliau merupakan paman saya yang terus mengingatkan tentang pentingnya
membaca dan menulis. Sering kali beliau menyuruh saya untuk menulis beberapa
kegiatan yang saya ikuti. Dan respon
yang saya tunjukan adalah manggut-manggut tanpa ada aksi nyata untuk menulis.
Dewasa ini, saya sering memikirkan kata-kata Abah Arya. Kata-katanya berisi
motivasi dan alasan-alasan kenapa saya harus sukses. Misalnya percakapan saat
mau pulang ke Garut dan kebetulan saya ikut pulang naik motor CBRnya Abah Arya.
“Bukan hanya
akademik yang dikejar, Organisasi juga harus aktif”
Saya diam.
“Coba nulis dan
kembangkan blog”
Saya diam.
“Kamu anak
pertama dengan empat orang adik. tanggungjawab besar ada di pundakmu”
Saya diam.
Kata-kata itu
yang membuat saya bangun dari mimpi tidurku.
Terimakasih
Abah Arya yang selalu memotivasi dan mensuport saya untuk berkarya dalam bentuk
tulisan dan dalam bentuk apapun.
Mari
kembali fokus ke cerita awal. Beberapa hari kemudian saya mendapatkan pesan
dari Mba Marlina. Contact person yang tertera dalam pamflet Duta Gemari Baca
Batch 5. Sebelumnya, sudah saya save
kontak person tersebut dengan nama "Duta Gemari Baca Mba Marlina". Isi
pesannya menyatakan bahwa saya lolos ditahap berkas dan akan diwawancari tanggal
25 Maret dengan waktu yang tidak ditetapkan. Dan saya memilih diwawancarai pada
pukul 14.00 WIB. Pesan itu datang pada jam 07.26 sebelum saya mengikuti Seminar
Internasional di Aula UPI Kampus Tasikmalaya.
Setelah
seminar selesai, saya bergegas ke asrama untuk siap-siap OTW pulang ke Garut. Sekitar jam 11 lebih saya pulang bersama risma
menggunakan sepeda motor. Ditengah perjalanan hujan turun. Kami tidak ingin
dijebak hujan, kami putuskan untuk melawan rintiknya dan menutup telinga dari
kebisingannya yang menimpa helm kami. Perjalanan memakan waktu 2 jam lebih. Setelah
sampai rumah, saya langsung ganti baju dan sholat dzuhur kemudian bergegas
menemui Ambu Nita untuk latihan diwawancarai. Latihan ini berlangsung cukup
tegang. Dengan kegagapan dan kegaguan saya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
dari Ambu Nita.
Keringat
dingin keluar, kepala sakit dan bibir keluh saat latihan wawancara. Latihan
berlangsung beberapa menit sebab jam dinding berwarna coklat itu telah
menunjukan pukul 14.00 WIB. Akhirnya saya putuskan mencari tempat sepi untuk
mempersiapkan diri diwawancarai karena wawancara ini berlangsung lewat telpon.
Saya terus memandangi HP bermerek Samsung Galaxy J1 ace ini. Jantung saya terus
berdegup kencang, tangan gemetar, keringat terus keluar bagaikan arus, dan
kepala pusying bak habis main komedi putar. Saya melirik jam dan waktu
menunjukan pukul 15.00 WIB. Akhirnya, saya tertidur dan lupa ketegangan yang
sedang melanda kehidupan ini.
Terbangun
dari tidur ketika adzan ashar berkumandang lalu saya sholat dan berdo’a begitu
lama. Saya meminta pada Tuhan, saya memohon, saya berserah dan saya berharap.
Ketika berdo’a perut saya mulai menggerutu tanda bahwa dia ingin diisi sesuatu.
Bergegaslah saya ke dapur untuk mencari sesuatu, ternyata ada sepotong daging
dan tempe serta nasi yang sudah dingin. Karena tidak suka makan makanan yang
sudah dingin, akhirnya saya putuskan untuk membuat nasi goreng ala Vita Sizu.
Saya menikmati makanan ini dan berderinglah ponsel saya. Setelah dilihat ada
yang menelpon tanpa nama hanya nomor yang terlihat.
“Sepertinya ini
telpon dari Duta Gemari Baca” Saya berkata dalam hati
Ternyata itu
memang telpon dari Mba Pebri pewawancara Duta Gemari Baca. Saya tinggalkan
makanan yang baru dimakan beberapa suapan itu. Wawancara ini berlangsung
sekitar 30 menitan. Dan wawancaranya Alhamdulillah lancar.
Saya
kembali menunggu pengumuman siapa saja yang lolos seleksi wawancara. Pukul
17.03 tanggal 25 Maret saya mendapat
pesan dari Mba Marlina isi pesannya menyatakan bahwa saya lolos seleksi
wawancara Duta Gemari Baca. Setelah mengetahui saya lolos wawancara, saya
simpan berita ini tanpa memberitahu orang-orang di dunia bahwa saya sedang
mengikuti tahap demi tahap kegiatan ini dan bahkan sudah lolos. Saya hanya
memberitahu orang-orang terdekat saya misalnya saya beritakan kabar ini pada
Mamah, Bapak, Ambu Nita, Abah Arya, Mang Ui, Ateu Ine, Mang Udi, Erma, Ajeng,
Culis, Dhiya, dan Fanny.
Rabu
27 Maret berita ini tersebar, mulai dari paman-pamanku yang mempostingnya di
FB, Budel yang menyebarkan berita ini di grup kelas dan yang paling ekstrim Pak
Taopik selaku Dosen PA saya mengumumkan langsung di kelas bahwa saya sudah
terpilih menjadi Duta Gemari Baca Batch 5. Semua orang terdekat saya mulai
memanggilku dengan sebutan “Duta”. Masalah panggilan saya no komen. Intinya berita
ini begitu cepat menyebar dan orang-orang langsung mengenal “Vita” satu
persatu.
“Akhirnya saya
muncul dipermukaan”. Ujar saya dalam hati
“Setelah sekian
lama saya bersembunyi. Kepercayaan orang-orang terhadap saya harus saya junjung
dengan terus belajar dan tentunya terus membangun cinta dengan buku-buku”
Mari
tinggalkan cerita tadi. Setelah lolos wawancara saya akan diinkubasi dibogor
selama tiga hari dari tanggal 5-7 April. Insya Alloh Kamis pukul 07.00 WIB saya
berangkat ke Bogor menggunakan si Tayo (Bus Budiman). Do’akan saya, semoga
perjalanan besok lancar dan selamat sampai tujuan. Ini kali pertama saya
bepergian jauh dan seorang diri. Semoga saya mengambil banyak ilmu dan
pengalaman dari sana. Semoga juga saya bisa memotivasi diri sendiri dan
memotivasi semua orang untuk mecintai buku dan meningkatkan literasi di
Indonesia. Aamiin…
Do’akan yah…
😍😍
ReplyDelete