Wednesday, March 20, 2019

Blogku Hatiku


Blogku Hatiku


Pagi-pagi menikmati kopi hitam tanpa gula ditemani embun yang berceceran diteras rumah. Tidak suka berduaan dengan embun, kuputuskan untuk kembali masuk rumah untuk memanggil seperangkat alat tulis milik Emakku yang tiduran diatas meja. Kulihat ada secarik kertas putih tanpa noda, lalu ku nodai dengan sebuah sajak.
“Jadikan aku hujan
Akan kulukis kisah dengan muara air
Akan kubuatkan bendungan yang dipenuhi cinta
Akan kupenuhi jiwamu dengan rintiknya rindu”~ Afifatur Rohman
Hanya sajak itu yang bersemayam dalam kenangan. Kenangan disaat aku mulai menyukai sebuah ungkapan dalam bentuk tulisan. Disaat aku berjumpa dengan Agustus delapan tahun lalu. Disaat aku mulai menyukai Agustus yang baru beberapa hari aku temui. Apakah kamu tahu Agustus yang aku maksud?
Sebelum kulanjutkan cerita, akan aku gambarkan seperti apa Agustus itu. Agustus adalah sesosok pangeran yang ku tahu. hha Dia begitu smart, baik, dan Humble. Ketika Dia berjalan didekatmu, kamu akan tahu bahwa itu adalah Agutus. Dia itu Tinggi (Kayak Tower Dua yang ada di Surapati) J.  Aku tak akan menceritakan banyak-banyak tentang Agustus. Karena tulisan ini, Agustus tidak tahu, Agustus tidak boleh tahu.
Fokus kembali pada tulisan yang akan aku ungkapkan padamu. Setelah peperangan batin yang terus mengusik. Mengusik diri untuk mengungkapkan sebuah rasa. Akhirnya ku memilih menulis rasa di sebuah blog dibandingkan mengungkapkan rasa ini kepadanya.
“Kepadanya?” pikirkmu.
“Kepadanya siapa?” Ungkapmu
Kepada mereka yang ingin aku beri ucapan maaf, terimakasih, penyesalan, dan kerinduan.
Kata yang mulai ku tulis berserakan dimana-mana dengan rasa malas aku pungut satu per satu. Aku cek setiap bait-bait sajak yang ku tulis. Ternyata ada kalimat yang tertinggal dalam sebuah kenangan. Kenangan yang ku pajang dalam hati untuk ku pandangi setiap kali aku rindu. Berbicara tentang “Rindu”. Rindu itu tidak selalu tentang kamu, tentang seseorang, tentang dia atau apapun itu yang berkaitan tentang cinta. Kebanyakan rindu yang ku rasakan, kutujukan untuk keluarga yang berada di Garut karena aku yang sudah cukup lama tinggal di Tasikmalaya. Tasikmalaya merupakan luar negeri bagiku. Luar negeri karena cukup jauh perjalananku menuju rumah tercinta. Sering kali aku update status di Whatapp dengan kata “Sedang berada di Luar Negeri” yang artinya Aku di Tasikmalaya. Sesekali aku berpikir ingin berlari dari kota ini.
“Berlari atau pergi? Ternyata aku terhenti”. Pikirku yang kacau
Sugesti dalam kalimat ini terus membekas sampai aku tidak bisa bangkit. Bangkit untuk terbang dan menggapai sesuatu kembali. Kembali untuk menuju gerbang yang sama.
“Gerbang apa?” Katamu
Ini sebuah harta karun yang tidak bisa aku jelaskan. (Nanti kuceritakan dilain waktu biar kamu pensaran).
“Aku ingin bangkit” kataku
“Bangkit?” “Apakah kamu terpuruk?” Katamu
Bukan seperti itu, hanya saja tidak memiliki kekuatan untuk mengungkapkan sebuah rasa. Ketika banyak informasi yang ku miliki. Informasi itu kumakan mentah-mentah bak sushi yang ku celupkan ke dalam sake. Begitu lezat menurut orang lain namun menjijikan bagiku.
Intinya, aku ingin kalian mendukungku dalam tulisan-tulisanku di blog vitasizu.blogspot.com . Disana akan kutulis kata-kata aneh, ungkapan yang kaku dan cerita yang membuat kalian berpikir dua kali. Karena tidak tahu maksud ceritaku kemana. Hha
Terimakasih…

Blogku Hatiku Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Vita Sizu

4 komentar: